Ayu Yulia Yang : Perempuan Muslim Tionghoa Dengan Beragam Talenta
Banyak artikel yang bilang kalau kaum hawa bisa melakukan banyak pekerjaan alias multitasking. Hal tersebut memang terbukti, karena saya bertemu dengan perempuan multitasking yang bikin saya kagum. Dari kekaguman itu saya akhirnya janjian untuk bisa bertemu dan ngobrol banyak hal. Sosoknya saya jadikan bahan untuk artikel blog kali ini, tentunya dengan persetujuan yang bersangkutan.
Terlahir dengan nama lengkap Khoirunisa’ Ayu Yuliasih, yang artinya wanita yang baik, cantik dan terlahir di bulan Juli, agar bisa saling mengasihi sesama. Lucu juga arti namanya, selucu orangnya juga sih…
Belakangan, perempuan berusia 26 tahun ini lebih sering menggunakan nama Ayu Yulia Yang. “Yang” sendiri adalah marga dari ayahnya yang memang keturunan Tionghoa dan seorang mualaf. Karena memiliki darah Tionghoa, maka Ayu pun sangat menyukai budaya Tionghoa dari segala aspek, seperti bahasa, tata cara berbicara, tata cara makan dan juga intelektualitasnya.
Dengan segudang aktifitasnya, sangat wajar jika kemudian ada rasa jenuh pada dirinya. Apabila hal itu terjadi, solusinya persis seperti yang cewek-cewek lainnya lakukan, yaitu nonton Drama Korea. Duh Ayu, seleranya ternyata pasaran…. Coba deh nonton pemain bola era sekarang, minimal CR7 lah… Siapa tau beralih jadi penggemar sepak bola hehehe…
Saat remaja, ia sudah menyukai Bahasa Inggris, Psikologi, Sosiologi dan Fisika. Bahkan, sempat masuk dalam 20 besar Olimpiade Fisika se-Karesidenan Pekalongan. Lomba lainnya yang diikuti adalah Lomba Debat dalam Bahasa Indonesia saat SMA kelas 2 dan mendapat juara ke-2 se-Karesidenan Pekalongan. Kayaknya bibit cerdasnya terlihat menonjol saat remaja ini….
Perempuan ini sebenarnya berkeinginan kuliah di Hubungan Internasional (HI) karena memang bercita-cita menjadi diplomat. Saat kelas III SMA, dia lolos seleksi Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat lewat jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK).
Namun Ibunya tidak menyetujui hal tersebut dan atas saran Ibunya agar kuliah di Universitas Terbuka (UT). Ayu sendiri tadinya memilih jurusan Ilmu Komunikasi, tetapi tidak diizinkan oleh Ibunya untuk kuliah di jurusan tersebut. Ibunya sendiri yang kemudian mendaftarkannya di jurusan Sastra Inggris. Sehingga mau tidak mau, akhirnya ikut menuruti keinginan Ibunya. Soalnya sudah bayar wkwkwk….
Saat kuliah di UT, tidak ada hambatan berarti. Karena walaupun kuliahnya tidak tatap muka, dia dapat mengatasinya karena memang suka membaca dan belajar mandiri.
Terbersit keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke S2 Humaniora atau S2 Manajemen Pendidikan. Kalau saya sih menyarankan agar nerusin ke S2 Humaniora saja, agar linier dengan pendidikan sebelumnya.
Saat SMA, seusai menjadi juara ke-2 se-karesidenan Pekalongan dalam debat Bahasa Indonesia, ada staf dari Jawa Pos yang mendatangi sekolahnya dan menawarkan diklat jurnalistik di koran Radar Pekalongan. Pada saat itu, Mbak Ayu mengisi artikel Ekspresi di koran tersebut yang berisi opini tentang hal-hal yang sedang hits.
Karena sering mengisi artikel di Radar Pekalongan, ada keinginannya untuk menjadi jurnalis di tempat tersebut. Sayangnya, hal itu tidak diperbolehkan karena Ayu saat itu baru kelas 3 SMA dan kualifikasinya memang harus S1. Namun Ayu ini tetap berusaha agar dia bisa diterima sebagai jurnalis.
Setelah beberapa kali ditolak, akhirnya General Manager Radar Pekalongan memberikan kesempatan untuk Ayu agar memberikan contoh tulisannya dan nantinya akan diserahkan ke Redaktur. Ternyata tulisannya dianggap bagus dan memenuhi kaidah jurnalistik, hanya perlu beberapa polesan saja. Akhirnya ia pun mendapat tanggung jawab untuk mengisi halaman Ekspresi, My School, Cicit Cuit dan Umum.
Saat bekerja di Radar Pekalongan, ia mengikuti audisi untuk menjadi jurnalis di Batik TV. Setelah melalui jalan berliku, akhirnya dia diterima bekerja di Batik TV. Selama 1,5 tahun bekerja di stasiun TV lokal tersebut, muncul keinginan untuk bekerja di Jakarta. Hingga akhirnya dia pun memang akhirnya pindah ke Jakarta.
Kalau diurutkan pengalaman kerjanya, ternyata lumayan sering gonta-ganti pekerjaan. Historisnya seperti ini :
- Radar Pekalongan 2011-2012;
- Batik TV 2012-2013;
- Tahfizh TV 2013-2015;
- Perusahaan kontraktor 2015-2016;
- Indigo Entertainment 2016-2017;
- Perusahaan kontraktor 2017-2019;
- 2019 balik lagi ke Tahfizh TV…….
Mungkin Ayu Yulia Yang ini tipikal ingin belajar hal-hal baru dan juga menyukai tantangan. Jadinya ya gitu… sering banget ganti pekerjaan termasuk juga pindah kerja. Perempuan ini ternyata mengidolakan Najwa Shihab, seorang jurnalis yang saat ini memang sangat terkenal dan juga mempunyai program TV sendiri.
Oh ya, Ayu ini juga nyambi sebagai guru bimbingan belajar. Bermula dari iseng-iseng mencari part time job sebagai guru bimbel, ternyata dirinya mendapat panggilan untuk seleksi.
Hasil tes ternyata cukup memuaskan, termasuk juga untuk micro teaching. Sehingga dia pun diterima oleh bimbel tersebut untuk mengajar pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Masih penasaran dengan bidang pekerjaannya? Nih, saya copy paste dari instagram cewek imut ini : Presenter, Creative, Voice Over dan Admin, Karyawati Kafe, Koresponden. Gak percaya segitu banyaknya? Cek saja IG-nya di ayuyuliayang.chinese.
Jadi, sosok Ayu Yulia Yang ini menjadi pembuktian buat saya, kalo cewek itu beneran multitasking. Setidaknya, saya jadi percaya karena memang riilnya seperti itu, bukan karena katanya si A, katanya si B hehehe….
62 thoughts on “Ayu Yulia Yang : Perempuan Muslim Tionghoa Dengan Beragam Talenta”
Mbak ayu keren, punya banyak talenta dan keahlian yang terus berkembang
Iya, masih muda dan banyak talenta. Salut sama orang-orang seperti ini.
Mba Ayu ini sangat inspiratif sekali. Muda, cantik, banyak prestasi. Omong-omong, bagaimana Mas Ris bisa sampai kenal sama Mba Ayu ini?
Waktu itu ada postingan Ayu ini yang ada di beranda facebook-ku. Berawal dari komen di postingannya, terus japrian untuk ketemu.
Keren! Ayu ini inspiratif. Etapi sebenere nggak cuma cewek yang bisa multitasking, cowok juga bisa kok
Mungkin bisa, tapi banyak literatur yang mengatakan wanita yang terbiasa multitasking.
wah mata jadi seger nih liat blog mas Ris. Sekarang jd meliput profil orang-orang hebat yg memotivasi ya mas Ris.
Iya, motivasi datang bisa dari orang-orang yang kita kenal secara personal atau orang-orang di sekitar kita.
Multi talent banget ya. Tapi emang kadang wanita itu sebenarnya bisa sama bahkan melebihi laki-laki loh dalam hal talent.
Aku juga suka gonta ganti kerjaan hehe
Iya, memang wanita seperti itu ya. Salut deh buat kaum hawa.
Sangat multitalenta yah mbak Ayu ini. Semangat belajarnya juga luar biasa.
Nah, bisa buat penyemangat kan untuk belajar dan cari ilmu lagi.
Kagum banget dengan Mbak Ayu, patuh dengan pilihan orang tua dan tetap eksis dengan talentanya. Semangat mengembangkan diri mbak Ayu, semoga menjadi muslimah yang inspiring ya. Aamiin
Iya pilihannya kebetulan pas dengan keinginannya untuk bisa menjadi diplomat. Semoga bisa terwujud
solusinya persis seperti yang cewek-cewek lainnya lakukan, yaitu nonton Drama Korea, nonton drama korea itu pasaran ya Mas. Hehehe.
Keren Mba Ayu yg memiliki semangat untuk terus berkembang. Salut.
Iya, pasaran banget. Coba nontonnya film horor gitu, biar antimainstream hehehe
Wahh keren banget profil tentang mba Ayu, memang wanita itu bisa banget multitasking ya.. Bangga jadi wanita… Hahahaa.
Iya, harus bangga menjadi wanita, apalagi bisa berguna untuk orang lain.
Di luar Mbak Ayu sang perempuan mulim tionghoa dengan beragam talenta yang tentunya keren seperti yang Mas Ris tulis ini, Mas Ris pun keren dan “ngga pasaran” konten blognya. Biasanya orang-orang menulis tentang tokoh yang memang terkenal, Mas Ris ini menulis seorang tokoh yang ga bisa dibilang ga terkenal juga sih.. Yah pokoknya paham lah ya maksudku…
Btw, emang yang suka drama korea itu pasaran yaa seleranya? tersinggung nih hahaha. dulu sebelum drakor booming sprt skr ini, aku udh nonton drakor loh dr masih kicik. berarti seleraku ga pasaran. wkwkwk gamau kalah.
Saya sebenarnya tertarik buat nyari bahan tulisan tentang Tionghoa Muslim, syukur-syukur bisa dapat narasumber yang wanitanya. Akhirnya kesampaian ketemu Ayu Yulia Yang ini.
Tentang Drama Korea, zaman dulu kayaknya ada judul Winter Sonata. Cuma gak pernah nonton juga.
Menginspirasi sekali Mbak Ayu Yulia Yang, masih muda dan berprestasi. Ini calonnya Mas Ris ya? hehe
Bukan dia kok Dik Antin. Lagi pula emang kalo profil seseorang yang dijadikan bahan tulisan itu harus orang yang spesial di hati banget ya hehehe…
Terlepas dari nama belakang, etnis dan agamanya. Mbak Ayu bisa jadi inspirasi buat siapa aja nih. Termasuk saya. Terima kasih sudah sharing artikel ini.
Pemilihan judul artikel itu juga sudah saya konfirmasikan dengan orangnya langsung. Malah dia bangga kok dengan jatidirinya itu.
Ooh Ayu Yulia Yang… Kirain istrinya Mas Ris hehe 🙂 Fotonya gede banget
Bukan, ini orangnya juga baru kenal kok Mas. Sekedar teman saja.
Kisahnya sangat inspiratif sekali mbak Ayu, semangat belajarnya dalam mendalami banyak bidang juga sangat memotivasiku supaya gak gampang nyerah
Iya, sumber motivasi itu tidak harus datang dari orang-orang besar atau motivator. Dari orang-orang dekat juga bisa dijadikan sumber motivasi.
Mbak Ayu Yulia perempuan Muslim Tionghoa dengan beragam talenta ini beneran bisa menginspirasi banyak anak muda .
Selalu mengasah potensi diri dan berkarya sesuai minat dan bakatnya
Iya, banyak anak muda hebat zaman sekarang ini. Mereka mempunyai potensi yang luar biasa.
Namanya mba ayu mirip-mirip nama saya, moga saya bisa seperti mba ayu yg punya multi talenta, n penuh inspirasi, kukira calon mas ris, alih alih jadi narasumber Blognya hehehe… (kidding ya.. )
Narasumber yang saya tunggu-tunggu dan akhirnya kesampaian bisa ngobrol dengannya di sela-sela kesibukannya.
Mbak Ayu, multitasking.. Dan cenderung otak kiri, patuh sama orang tua. Samaan ama Moses.. hehe..
Mungkin juga sih otak kiri. Tapi dia saat ini juga sebagai Creative di tempatnya bekerja saat ini. Padahal Creative itu adalah pekerjaan yang bisa dilakukan orang-orang yang dominan otak kanan.
Keren. Aku selalu kagum dengan cewek multi talenta. Mumpung masih muda, coba terus apa yang ingin dikerjain, mbak Ayu. Kali aja nanti bisa sekece Najwa Shihab, sang idola.
Iya, mumpung masih muda, lakukan banyak hal. Dari situ mungkin bisa ditemukan potensi diri.
Nice article, mas ris..hehe..
Btw, ditunggu kelanjutannya gimana Mba Ayu pengalaman dan tips-tipsnya saat menghadapi tantangan di tempat kerja dan beradaptasi di lingkungan profesional yang baru 🙂
Iya, dia memang punya kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dan juga tentunya pekerjaan baru. Dari remaja memang sudah biasa mencoba hal-hal baru.
ya ampun… ku kesal dengan ibunya mbak ayu huhu…
Iya, akhirnya ikut kemauan orang tua. Anak yang baik dan berbakti.
Wah Mbak Ayu ini menginspirasi sekali ya punya segudang multi talenta. Semoga tetap semangat buat Mbaknya.
Btw, aku gagal fokus baca ceritanya nih karena Mas Ris ngelawak di bagian Mbak Ayu masuk jurusan Sastra Inggris karena sudah terlanjur bayar. Hahaha.
Iya begitulah, masuk jurusan Sastra Inggris tentunya tidak akan memupus cita-citanya menjadi diplomat.
Inspiring women yakk ini namanya. Paket komplit banget. Jadi termotivasi untuk melakukan banyak hal. Kadang kan perempuan suka dipandang sebelah mata. Keren deh!
Ya, perempuan harus bisa berkarya dan maju sesuai dengan cita-cita Ibu Kartini dahulu.
Tapi nonton drama korea itu emang solusi dari segala masalah mas hehe. Bisa auto segar aja gitu kalau jonton drakor. Selama ga salah milih jenis dramanya sih. Yang dilakukan Mba Ayu sudah pas haha
Pasti mbaknya pecinta drakor ya. Hal yang wajar sih, yang penting gak merugikan orang lain hehehe…
Inspiratif sekali mba Ayu Yulia ini. Semangat pantang menyerah. Walau sempat ditolak berkali kali tetap berusaha sehingga berhasil menjadi jurnalis.
Keren.
Untuk mendapatkan sesuatu terkadang memang harus penuh perjuangan. Begitu juga yang dialami oleh Ayu ini.
Wah salut banget sama mbak Ayu, menginspirasi buat yang muda juga lebih banyak belajar lagi hal baru. Jujur seneng banget kalau bisa sharing sama orang yang punya wawasan dan pengalaman yang lebih dari saya.
Iya, kalo ketemu dengan orang yang lebih hebat dari diri kita sendiri, kitanya jadi antusias.
Kisah Ayu Yulia Yang inspiratif dengan karakter pantang mundur dan berani mencoba yang baru. Salut
Keren, bisa menjalani berbagai macam profesi ya Ayu ini. Tentang drama korea, alhamdulillah berarti aku nggak pasaran, soalnya sama sekali belum bisa suka…mungkin kalau ada orang yang bisa bikin aku suka drakor akan aku angkat jadi saudara wkwkkw
Hhhhmmm..
Meakukan banyak pekerjaan secara multitasking memang rentan jenuh. Apalahi kalo dominan otak kiri yg moddyan..
Salut buat Mbak Ayu Yulia Yang..
Saya sendiri kayaknya gak begitu bisa multitasking. Malah bisa berantakan kalo dipaksain juga…
Baca tulisan mas ris soal mbak ayu membuat saya terkagum-kagum oleh sosok beliau, muktitalent nya banget beliau. Sosok yg luar biasa dan menginspirasi..
Mba Ayu menginspirasi sekali, banyak kegiatan positifnya. Semoga sehat terus ya mba Ayu 🙂
Cie… uhuyyy.. keren mbak Ayu multitalen cantik pulak.
Sungguh, Mbak Ayu ini wajahnya dan prestasinya sangat Ayu eh wkwk. Tapi keren euy bisa nolak IPB dan kuliah di UT haha.
Menarik sekali ya Mbak Ayu ini. Multi talenta banget ini itu bisa dan gak setengah2 bisa nya. Semoga aku bs jadi wanita mengagumkan macam Mbak Ayu ini
Ayu Yulia Yang keren bangettt. Dari muda udah berprestasi, dan dari cerita Mas Ris keliatan banget kalo Mba Ayu ini orangnya suka belajar ilmu-ilmu baru
Ayu Yulia sangat multitalenta sekali, semoga dpt menginspirasi perempuan yg lainnya.