Jelajah Katulampa

Jelajah Katulampa

Tayangan di salah satu televisi nasional tentang Kampung Warna Warni di Bogor menarik perhatian saya untuk mengunjunginya. Saya pun mencari data lebih lengkap tentang Kampung Warna Warni tersebut di internet.

Rupanya Kampung tersebut terletak di wilayah Katulampa, daerah yang selalu menjadi trending topic saat musim penghujan. Dengan informasi yang seadanya, saya pun akhirnya berencana mengunjungi daerah tersebut.

Kesempatan itu datang saat hari Sabtu tanggal 3 Februari 2018. Perjalanan diawali dengan menggunakan kereta api ke Stasiun Bogor.

Sesampainya di Bogor, karena kebingungan dengan arah dan angkot yang menuju Katulampa, saya pun bertanya ke seorang Polantas yang sedang bertugas.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, saya pun menggunakan angkot No. 10 jurusan Terminal Merdeka-Bantar Kemang. Sesampainya di pertigaan Jalan Durian, Baranangsiang, oleh pengemudi angkot saya disarankan untuk meneruskan perjalanan dengan angkot lainnya yaitu angkot No. 13 jurusan Bantar Kemang-Ramayana.

Ternyata Jalan Katulampa tidak terlalu jauh dari pertigaan Jalan Durian tadi. Lama perjalanan menggunakan angkot No. 10 sekitar satu jam, sedangkan dengan angkot No. 13 hanya sekitar 5-10 menit. Ongkos angkot masing-masing sebesar Rp. 7000 dan Rp. 3000.

Di pertigaan Jalan Katulampa, tempat saya diturunkan oleh angkot No. 13, sebenarnya ada pangkalan ojek, namun saya memilih berjalan kaki saja. Maklum, namanya juga makhluk backpacker.

Sedikit pengalaman dari saya, ketika akan pulang menuju Stasiun Bogor dari pertigaan Jalan Durian, menunggu angkot No. 10 ternyata sangat lama. Sehingga saya akhirnya memutuskan kembali naik angkot No. 13 dan kemudian dilanjutkan naik angkot No. 03 jurusan Baranangsiang-Terminal Bubulak. Kemudian saya turun di Stasiun Bogor dengan ongkos angkot masing-masing sebesar Rp. 3500 dan Rp. 4000.

Di sepanjang Jalan Katulampa, pemandangan warna-warni bangunan sangat mengagumkan. Mulai dari tembok rumah, toko dan sekolah.

Dan bahkan jembatan dan tembok di pinggir sungai juga dicat warna warni. Kreatifitas yang luar biasa.

Hiking Bocah

Saya terus menelusuri jalan hingga sampailah di Bendungan Katulampa. Bendungan ini cukup kokoh menampung debit air yang besar.

Di bendungan ini juga yang membelah sungai menjadi dua bagian. Aliran sungai di sebelah kanan dengan air sangat deras dan aliran sungai di sebelah kiri dengan air yang tidak deras.

Aliran sungai sebelah kanan yang sangat deras

Di sisi aliran yang tidak deras ini ternyata sedang ada aktifitas arung jeram. Dan yang menjadi pesertanya adalah anak-anak. Wow keren…

Aliran sungai sebelah kiri yang tidak deras
Sumber : Hiking Bocah

Saya pun mencoba menelusuri informasi tentang aktifitas anak-anak tersebut. Sampailah saya pada sekelompok orang yang sedang mempersiapkan kegiatan arung jeram tersebut. Rupanya sedang ada kegiatan Hiking Bocah, yang kebetulan saat itu juga melakukan aktifitas arung jeram.

Saya melihat persiapan yang cukup terorganisir dari pengelola Hiking Bocah ini. Dari mulai penyiapan perahu karet, penggunaan alat-alat keselamatan dan keamanan dan juga guide.

Terdapat dua perahu karet yang digunakan dalam arung jeram tersebut. Uniknya perahu yang sudah sampai ujung arung jeram, dikempeskan dan dibawa lagi oleh sepeda motor yang bergerobak. Hal yang sama juga dilakukan untuk mengangkut anak-anak saat selesai arung jeram.

Perahu karet yang sudah dikempeskan kemudian dipompa kembali oleh tenaga operasional Hiking Bocah dengan menggunakan pompa khusus.

Proses memompa perahu karet

Hanya dalam hitungan menit, perahu karet sudah siap digunakan. Satu persatu anak-anak pun naik di perahu karet tersebut.

Saya pun berkesempatan bertemu dengan Pak Adjie, pimpinan dari pengelola Hiking Bocah. Pak Adjie ini punya ide brilian untuk mengembangkan wilayah Katulampa sebagai wisata alternatif untuk anak-anak.

Pak Adjie, pimpinan pengelola Hiking Bocah

Sebelum menaiki perahu karet, anak-anak dan orang tua diberi briefing oleh Pak Adjie perihal arung jeram tersebut.

Di samping ada guide, orang tua juga bisa mendampingi anak-anaknya dalam arung jeram tersebut. Sesuai informasi dari Pak Adjie bahwa peserta Hiking Bocah banyak berasal dari murid-murid sekolah di Jakarta.

Arung jeram sendiri adalah kegiatan optional dari Hiking Bocah. Kegiatan utama tentunya ada pada hiking di alam terbuka di bukit sekitar Katulampa.

Sumber : Hiking Bocah
Sumber : Hiking Bocah
Sumber : Hiking Bocah
Sumber : Hiking Bocah

Sesuai informasi, bahwa untuk mendaftar menjadi peserta kegiatan Hiking Bocah, hanya bisa dilakukan secara online. Saat ini Pak Adjie berencana membuat paket wisata lainnya di samping hiking dan arung jeram.

Penasaran dengan Hiking Bocah? Silahkan mengakses akun instagram @hikingbocah atau www.hikingbocah.com.

 

81 thoughts on “Jelajah Katulampa

  1. Hiking Bocahnya seru kayaknya. Jalan-jalan sambil belajar di tengah alam gitu. Desanya juga jadi bersih banget ya. Apalagi dengan dijadikan destinasi wisata, warga desa mau ga mau harus menjaga lingkungan mereka tetap bersih senantiasa.

  2. Wow..tahun lalu sudah pernah dengar tentang tempat ini, ternyata sekarang sudah lebih lengkap wisatanya ya..
    Bisa jadi tujuan wisata keluarga nih..dekat lagi

  3. walah mas ris asik juga nih buat mahkluk backpacker untuk ke sini. tapi adanya hiking bocah aja. hiking emak-emak ada gak ya? minta pak adjie kali ya buat di adakan. heheh..

  4. Ternyata di Katulampa bisa jadi objek wisata yang selama ini hanya didengar sebagai sumber siaga banjir Jakarta. Terimakasih kak, informatif sekali.

    1. Angkot lebih mahal waktu pulang 500 rupiah karena nungguin angkotnya kelamaan. Akhirnya pake angkot yang ada saja. Ongkos PP kira-kira Rp. 20.000-Rp 21.000

  5. Hiking bocahnya beneran bocah banget yak?? Wkwwkkw

    Ishh seru yah… aku suka itu konsep rumahnya menghadap kali (water front city ) semua gak mas?

    Optimis Indonesia makin kece!!! Sukak!!

    1. Iya hiking buat bocah, tapi orang tua boleh mendampingi kok.
      Untuk yang menghadap sungai hanya rumah yang berada di dekat Bendungan Katulampa saja.

    1. Ada mbak :

      Harga paket wisata hiking, termasuk air mineral dan snack Rp. 35.000/anak
      Snack untuk orang tua/pendamping anak Rp. 15.000.
      Lunch Rp. 25.000/orang.
      Harga paket wisata arung jeram Rp. 15.000/anak.

      Untuk info lebih lanjut, silahkan menghubungi akun instagram @hikingbocah atau http://www.hikingbocah.com.

  6. Aku sampe buka blognya hikingbocah.com, dan ternyata murah ya Mas. Mau ngajak anak hiking kesana sekalian main air, tapi bingung anak siapa yang diajak. Jadi untuk sekarang masuk di list aja dulu ?

  7. Indonesia sudah semakin kreatif menciptakan banyak tempat wisata baru… btw harga arum jeram buat bocahnya murah sekali cuma 15 rebuu.. haha.. coba ada arum jeram buat saya harga segitu? Hahaha..

  8. Kreatif yaa konsepnya. Gak nyangka warga sana memberdayakan yang ada. Gak perlu jauh-jauh kalau mau main arung jeram buat anak-anak. Informatif mas, thank you for info yaa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *