Terpesona oleh T.B. Silalahi Center

Terpesona oleh T.B. Silalahi Center

Mungkin anak zaman now mengernyitkan dahi kalau mendengar nama T.B. Silalahi karena mereka memang tidak begitu mengenal tokoh yang satu ini.

Oke saya ceritain saja deh. Nama Bapak T.B. Silalahi sendiri sangat terkenal pada era tahun 1990-an, beliau adalah salah satu putra terbaik Indonesia dan sangat dihormati oleh masyarakat Sumatera Utara.

Sebelumnya, saya sekilas pernah membaca kiprah beliau di bidang pendidikan melalui Yayasan Soposurung. Lewat yayasan inilah putra-putri terbaik Indonesia khususnya dari suku Batak banyak yang lulus ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan kelak menjadi “orang”.

Kesempatan untuk mengenal lebih dekat Bapak T.B. Silalahi saya dapatkan saat mengunjungi T.B Silalahi Center di Balige, Kabupaten Toba Samosir. Museum ini berisi dokumentasi perjalanan hidup Bapak T.B. Silalahi. Setahu saya, di Indonesia sangat jarang tokoh yang membuat museum berisi profil pribadinya.

Dengan harga tiket sebesar Rp. 10.000 per orang, maka pengunjung dapat mengunjungi museum ini. Memasuki bagian halaman museum, pengunjung akan dibuat berdecak kagum oleh keberadaan helikopter dan tank. Tidak hanya itu, terdapat pula patung Bapak T.B. Silalahi bersama seekor harimau. Keren banget.

Tiket yang sudah dibeli di pintu gerbang museum akan dicek dan digunting oleh petugas yang ada di bagian dalam museum. Oh ya, jika pengunjung membawa tas, maka harus menyimpan tas tersebut ke loker yang sudah disediakan.

 

Profil Bapak T.B. Silalahi

Lahir dengan nama lengkap Tiopan Bernhard Silalahi, di Pematang Siantar, Sumatera Utara tanggal 17 April 1938. Ketika muda, Bapak T.B. Silalahi sempat diterima di jurusan Teknik Sipil Universitas Gajah Mada (UGM). Namun, beliau memilih kuliah di jurusan Arsitektur di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kuliah di ITB rupanya tidak dapat diselesaikan oleh beliau karena kesulitan ekonomi. Beliau akhirnya memutuskan menjadi prajurit bersama 149 orang lainnya dari seluruh Indonesia. Mereka ini ditempa di Akademi Militer Nasional yang memang menjadi tempat pendidikan para prajurit terbaik di Indonesia.

Saat saya dan rekan sedang menjelajahi museum, rupanya terdapat rombongan pengunjung yang datang. Mereka terlihat antusias mendengarkan penjelasan dari pemandu tentang keberadaan museum ini.

Pada salah satu dinding museum, terdapat diagram berisi perjalanan hidup Bapak T. B. Silalahi dari tahun ke tahun secara lengkap. Hebat ya, karena peristiwa-peristiwa penting terkait Bapak T.B. Silalahi tercatat secara berurutan.

Dalam museum ini juga banyak dipajang dokumen-dokumen seperti ijazah, piagam penghargaan dan dokumen penting lainnya. Kalau saya pribadi kok waswas ya dokumen pribadi dipajang di sana, takut ada tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Walaupun sebenarnya di dalam museum ini sudah ada CCTV-nya.

Di salah satu sudut museum terdapat foto-foto para presiden Republik Indonesia termasuk juga Bapak Joko Widodo. Ukuran fotonya yang besar membuat pengunjung akan tertarik untuk berfoto dengan latar belakang para presiden tersebut.

Selama di militer rupanya Bapak T.B. Silalahi beberapa kali menyabet predikat terbaik. Hebat banget memang tokoh yang satu ini. Bahkan, beliau beberapa kali mengikuti pendidikan di luar negeri. Oh ya, sebagaimana anggota militer lainnya, setelah lulus dari Akademi Militer Nasional mereka cenderung untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang umumnya adalah jurusan Hukum, termasuk Bapak T.B. Silalahi ini. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran tahun 1969.

Bapak T.B. Silalahi banyak berkiprah bukan hanya dalam militer tetapi sebagai profesional dan juga di birokrasi. Beberapa jabatan tinggi pernah ditanganinya seperti Komisaris Utama, Direktur dan banyak lagi yang lainnya.

 

Lima Hari Kerja

Bapak T.B. Silalahi juga pernah menjadi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) era Pak Harto pada tahun 1993-1998. Kalau menurut saya pribadi, pada posisi inilah nama beliau begitu dikenal hingga saat ini.

Zaman dulu, masyarakat dan khususnya pelajar sangat hapal dengan nama menteri dan nama pejabat tinggi negara lainnya. Hal yang berbeda dengan zaman sekarang, sangat jarang orang yang hapal dengan hal itu. Kalau saja ada ada ujian tengah/akhir semester yang berisi pertanyaan nama pejabat tinggi, pasti puyeng tuh yang ikut ujian.

Saya yakin, kita yang tinggal di ibukota, jangankan nama menteri, bahkan nama-nama walikotanya dan juga Bupati Kepulauan Seribu juga tidak tahu. Ngaku aja deh hehehe…

Oh ya, sewaktu menjabat sebagai MenPAN tersebut, saya baru tahu kalau Bapak T.B. Silalahi ini yang melahirkan peraturan lima hari kerja untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).

 

Benda-Benda Pajangan

Di museum ini juga terdapat senjata-senjata yang pernah digunakan oleh Bapak T.B. Silalahi. Senjata-senjata tersebut dipajang di dalam lemari kaca. Selain senjata, terdapat juga pakaian dinas yang digunakan oleh Bapak T.B. Silalahi.

Pengunjung pasti akan terpesona oleh senjata-senjata dan pakaian dinas yang dipajang tersebut karena memang berkesan gagah dan hebat.

Selain atribut militer, juga terdapat mobil dinas yang digunakan oleh Bapak T.B. Silalahi sewaktu menjabat sebagai MenPAN. Mobil dinas tersebut adalah sedan Volvo dengan warna hitam.

Di salah satu sudut ruangan, terdapat pajangan sebuah Vespa yang dibalik itu tersimpan cerita menarik.

Pada tahun 1953 terdapat film Vacanze Romane yang berisi tentang kisah cinta seorang putri bernama Princess Anne dengan seorang wartawan Amerika bernama Joe Bradley yang bekerja di Roma. Dalam salah satu adegan, Princess Anne dan Joe Bradley mengelilingi kota Roma dengan menggunakan Vespa. Film ini sangat popular di seluruh dunia pada masa itu, termasuk juga Vespa-nya.

Bapak T.B. Silalahi yang saat itu kuliah di Amerika, sangat berkeinginan untuk dapat memiliki Vespa dengan cara menabung uang sedikit demi sedikit.

Namun, saat pulang ke Indonesia, salah satu anak Bapak T.B. Silalahi sakit keras sehingga membutuhkan biaya yang sangat banyak. Akhirnya, tabungan kemudian dipakai untuk membiayai operasi anaknya.

Kisah tersebut tertuang di buku 50 tahun perkawinannya. Salah seorang pembaca yang berprofesi sebagai dokter mata, merasa terharu dengan hal itu. Akhirnya dokter mata tersebut mencari jenis Vespa dengan model dan tahun yang sama. Vespa tersebut akhirnya bisa didapat dan kemudian diserahkan ke Bapak T.B. Silalahi.

 

Peran Istri

Saya sempat mendengarkan penjelasan dari pemandu yang mendampingi rombongan pengunjung museum tersebut. Dari pemandu tersebut bahwa istri Bapak T.B. Silalahi adalah orang Jawa, tepatnya dari Magelang-Jawa Tengah, bernama Budiarti. Alasan yang disampaikan oleh sang pemandu bahwa laki-laki Batak yang keras akan cocok dengan perempuan Jawa yang lembut.

Tuh, makanya buat kamu laki-laki yang punya watak keras, kalau buat jodoh, mendingan dengan perempuan Jawa, karena pasti bisa bikin adem suasana. Syukur-syukur dapat perempuan Jawa Tengah, yang halus budi pekertinya. Lho kok Jawa Tengah? Karena saya juga berasal dari Jawa Tengah, sekali-kali boleh dong mempromosikan provinsi sendiri hehehe…

Ibu Budiarti inilah yang mendampingi Bapak T.B. Silalahi termasuk dalam masa-masa sulit, mulai dari tinggal di rumah petak tanpa listrik di Bandung, hingga terpaksa harus berjualan pakaian bekas untuk menyambung hidup.

Terima kasih untuk Bapak T.B. Silalahi, jasa-jasamu untuk masyarakat, bangsa dan negara akan selalu dikenang sepanjang masa.

52 thoughts on “Terpesona oleh T.B. Silalahi Center

  1. “Kalau saja ada ada ujian tengah/akhir semester yang berisi pertanyaan nama pejabat tinggi, pasti puyeng tuh yang ikut ujian.”

    Pastinya, Mas. Sering banget re-shuffle sih. Paling kalau gurunya punya inisiatif ya, pertanyaannya kabinet pada periode tanggal bulan tahun sekian sampai dengan tanggal bulan tahun sekian. Njlimet banget, ya?! =)

    Mengenai Bapak T.B. Silalahi sendiri, saya malah baru tau kalau beliau pernah berkecimpung dalam ranah militer.

    Terima kasih infonya, Mas Ris.

  2. Ya ya ngaku, nggak apal nama-nama walikota dan Bupati Kepulauan Seribu. Apalagi nama-nama menteri hahaha
    Jadi penasaran sama isi museum ini, tambahin foto di dalam museumnya dong mas ris.

    1. Patung harimau memang sering digunakan untuk atribut militer karena tangguh, garang dan berwibawa. Bahkan Kodam Siliwangi di Jawa Barat, menjadikan harimau sebagai simbol.

  3. Baru tahu saya kalau yang mencetuskan ide lima hari kerja buat PNS adalah beliau.
    Saya penasaran dengan makna patung beliau dengan harimau. Apakah karena sepak terjang beliau segarang harimau?

    1. Patung harimau memang sering digunakan untuk atribut militer karena tangguh, garang dan berwibawa. Bahkan Kodam Siliwangi di Jawa Barat, menjadikan harimau sebagai simbol.

  4. Wah baru tau ini infonya dan tampangnya bapak T.B. Silalahi (tapi saya tau kok nama walikota daerah saya). Wajib nih datang kesini supaya lebih mengenal beliau

    1. Mbak Gina warga Jakarta bukan nih hehehe…
      Biasanya kalau yang tahu nama walikotanya itu malah warga di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

  5. Saya sudah ke Toba Samosir, tapi belum ke museum karena waktu saya datang pas museum tutup. Semoga ada kesempatan ke sana lagi lihat museum. Terimakasih Mas untuk informasi berharganya.

  6. “Saya yakin, kita yang tinggal di ibukota, jangankan nama menteri, bahkan nama-nama walikotanya dan juga Bupati Kepulauan Seribu juga tidak tahu.” Hahaha, saya ngaku, Mas.

    Perjuangan T.B. Silalahi ini memang bikin kagum ya, dari seorang anak penggembala kerbau menjadi seorang jenderal :’)

    1. Wah ini, kayaknya tahu juga tentang Bapak T.B. Silalahi. Dulunya beliau memang hidup susah, tapi pantang menyerah menghadapi keadaan.

  7. Mas aku perempuan Jawa..Jawa Timur, Kediri, tapi lembut juga kok, ..enggak cuma Jawa Tengah yang lembut kwkwkw

    Btw, aku tahu bangets BapaK TB Silalahi dari jaman sekolah terus ketambahan pas kuliah, karena teman sekamar kos kua anak Balige asli..Dan dia banggaaa banget cerita tentang Putra asli Balige ini.

    Nah, tahun 2003 saat tinggal di Langkat, aku dan suami keliling Toba dan singgah di Balige ini. Tapi sayang kami sampai pas hampir Maghrib. Jadi cuma sempat ngopi sebentar dan lewat sekitar kota lalu cus lanjut perjalanan karena takut kemalaman. Lantaran memang enggak rencana nginep di sini. (Karena teman saya itu tinggal di Jakarta dan Mamanya lagi di Jakarta, padahal kalau lagi di Balige, saya samperin deh..)

    Oh ya, museumnya lengkap juga yaaa:)
    Jadi enggak sempat

    1. Iya deh mbak yang dari Jawa Timur.
      Tapi di Jawa Timur, kan ada juga yang agak keras, daerah Surabaya misalnya wkwkwkw…
      Nah kalau di Jawa Tengah ada yang ngapak juga…

      Bapak T.B. Silalahi memang terkenal banget sih, terutama kepeduliannya dalam hal pendidikan di Sumatera Utara sana.

  8. Aku setuju bsnget kalau ada 5 hari kerja.. Masuk hari sabtu tuh rasanya kelam.. istirahat kurang, nggak bisa jalan2, pacaran, family time atau sejenisnya..

  9. Baca kalimat ini “Zaman dulu, masyarakat dan khususnya pelajar sangat hapal dengan nama menteri dan nama pejabat tinggi negara lainnya.” Ketauan dah angkatan RPUL
    Hehe…

    1. Hmmm, bisa jadi sih. Kalo pengetahuan umum, otak saya ini lumayan bisa diandalkan, asal jangan itungan seperti matematika saja, lemah otaknya hahaha…

  10. Ingat zaman SD Pak TB Slilalahi ini selalu membuat aku bisa pulang lebih cepat beberapa menit sebelum teman sekelas lainnya. Maklum zaman dulu, guru sering nanya nama mentri. Dari museum pak TB Silalahi ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil antara lain gigih berjuang dan tak putus asa, terima kasih Mas Rist.

  11. Duh tersanjung nih Mas sebagai perempuan Jawa Tengah. Hehehe. Paling susah tu emang ngapalin nama-nama kalau buat aku, apalagi silsilah. Btw td aja kukira ini pahlawan apa, enggak tahunya menteri. Jarang kan menteri yang dibuat museum.

    1. Tersanjung? Kaya nama judul sinetron tahun 90-an mbak.
      Silsilah kerajaan memang rumit banget, salah satunya karena pernikahan dengan orang yang masih satu famili.

  12. iya betul yaa, aku masih sempet ngalamin jaman SD harus ngapalin nama-nama menteri, apalagi kalau udah mau ikutan cerdas cermat, kalau sekarang mah boro-boro ahahha, tapi udh pada kenal juga sih kayanya dari sosmed, ehehehe

  13. Aku juga bahkan kalo di tanya menteri perdagangan kadang suka lupa namanya siapa. #ups. Hahaha.
    Emang waswas kenapa mas ris kalo dokumen pribadi beliau di pajang?

  14. Thanks bang infonya, saya baru tahu TB silalahi setelah baca tulisan ini. Padahal dlu pas SD juga ikut ngafalin, tapi udah lupa.. hehhe

  15. Balas Hutang Commet :Nama-nama walikotanya dan juga Bupati Kepulauan Seribu juga tidak tahu. Ngaku saya Mas. Buat yang berwatak keras memang harus ada penyeimbang yang berwatak lembut. Klo sama-sama keras susah. hehehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *